CAUTION

BLOG INI UNTUK INFORMASI CADANGAN PERSONAL, MAAF BUKAN UNTUK UMUM.| THIS BLOG FOR PERSONAL INFORMATION RESERVE , SORRY NOT FOR PUBLIC.

Thursday, April 14, 2011

penyebab terjadinya wabah ulat bulu

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Wabah Ulat Bulu kian makin naik daun.
PROBOLINGGO- Ratusan warga diserang ribuan ulat bulu di kecamatan Leces, kabupaten Probolinggo. Warga yang tinggal disepuluh desa di kecamatan Leces tersebut merasa resah akibat ualat yang menimbulkan rasa gatal disekujur tubuh mereka, Sabtu (26/3/2011).

Akibatnya warga memilih tinggal di dalam rumah, bagi mereka rumah yang akan keluar rumah terpaksa mengunakan payung karena takut dan jijik dengan ulat yang tersebar di sekitar rumah. Warga untuk sementara mengantisipsi serangat ulat bulu tersebut dengan melumuri oli di halaman teras rumah mereka.

Tidak hanya melumuri oli, warga pun menebang pohon yang untuk mengantisipasi ulat-ulat masuk ke dalam rumah. Sepekan lalu, kupu-kupu berukuran kecil yang berubah menjadi ulat. Persistiwa tersebut pertama kalianya terjadi di kecamatan Leces.

Warga hanya bisa pasrah, berharap pemerintah dapat membantu menangani masalaha tersebut. Pasalnya banyak pohon mangga yang daunya habis di makana kawanan ulat bulu tersebut.

Kini berita terbaru wabah ulat bulu di probolinggo makin meluas ke daerah sekitarnya sebagai akibat dari semakin berkurang populasi predator burung liar pemakan ulat.
Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu, karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat itu, kata pakar hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Suputa. “Meningkatnya populasi ulat bulu juga disebabkan semakin berkurangnya musuh alami, seperti burung, parasitoid, dan predator lain,” katanya dalam diskusi Fenomena Wabah Hama Ulat Bulu di Jawa Timur, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, akibat tingginya populasi, serangan ulat bulu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, semakin memprihatinkan. Ulat bulu tidak hanya menyerang daun mangga di Kecamatan Bantaran, Leces, Sumberasih, dan Tegalsiwalan, tetapi juga memasuki rumah penduduk. “Daun mangga varietas Manalagi di daerah itu habis dimakan ulat bulu. Pohon mangga tinggal ranting dan batangnya,” katanya.
Ia mengatakan, ulat bulu tersebut lebih memilih menyerang daun mangga Manalagi dibanding varietas pohon mangga lain. Pemilihan inang itu dilakukan ulat bulu dewasa saat meletakkan telur. “Ulat bulu bukan termasuk kupu-kupu, tetapi sebangsa ngengat. Diduga ngengat ulat bulu itu yang meletakkan telur pada celah kulit pohon mangga atau di bawah daun,” katanya.
Menurut dia, serangan ulat bulu tersebut bukan fenomena baru, karena sebelumnya pernah terjadi serangan serupa. Bahkan, pernah terjadi tanaman lombok se-Jawa yang layu menguning akibat serangan hama tanaman. “Terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang daun mangga di Probolinggo, yakni arctornis sp dan Lymantria atemeles Collenette. Ulat bulu itu bersifat nokturnal, yakni ulat yang aktif pada malam,” katanya.
Ia mengatakan tidak mengherankan jika pada malam sering terdengar seperti suara hujan, padahal saat itu sesungguhnya ulat bulu sedang memakan daun-daun mangga. “Jika serangan ulat ini dibiarkan, maka akan banyak pihak mengalami kerugian. Selain ketakutan juga kerugian secara ekonomi,” katanya.
Oleh karena itu, pengendalian terhadap populasi ulat menjadi langkah yang harus segera dilakukan. Terlebih kemampuan produksi telur ulat betina mencapai 70-300 butir per ulat. “Pengendalian hama terpadu dengan pendayagunaan musuh alami, burung, parasitoid, perangkap lampu UV, dan penggunaan perangkap feromon seks perlu dilakukan,” katanya.

No comments:

Post a Comment

kritik dan saran saya terima dengan baik di sini.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...